Siapa Lawan Pak Jokowi di Pilpres 2019? Menurut saya Prabowo Subianto akan sangat susah melawan Jokowi yang sudah banyak menarik hati rakyat. Kalau Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo? Saya yakin susah juga, apalagi beliau baru digadang-gadang didukung oleh partai kecil. Kalu digabungkan Capres dan Cawapres Prabowo dan Gatot, kemungkinan menang jadi Presiden juga susah dan pasti kalah telak dari Bapak Joko Widodo.
Elektabilitas pemimpin masa depan Indonesia memang
didominasi oleh sosok Blusukan Jokowi. Namun, apakah benar Jokowi bakal
memenangi Pilpres 2014 mendatang? Untuk wilayah Solo, dan Jakarta memang hampir
75 persen pasti memilih Jokowi sebagai tampuk pimpinan Indonesia.
Pemimpin yang jujur dan adil memang dambaan semua masyarakat
Indonesia. Namun, pada dasawarsa sekarang, yang dibutuhkan Indonesia tidak saja
seorang pemimpin jujur dan adil, dia harus bisa mensejahterakan jutaan warga
miskin di Indonesia.
Para pemimpin Indonesia sebelumnya memang telah diuji dan
ternyata masih saja jutaan warga merasakan kemiskinan. Kekayaan dan
klesejahteraan masih dimiliki kaum minoritas. Memimpin Indonesia memang tidak
semudah membalikan telapak tangan.
Akan tetapi, jika pemimpin itu dapat memanaj waktu untuk
terjun ke masyarakat miskin dan memberikan solusi yang tepat terhadap kondisi
kemiskinan mereka, insyaallah seorang pemimpin tersebut amanah.
Anggaran pemerintah pusat itu ratusan triliunan rupiah, jika
pemimpin kita mampu mendatangi dan memantau perkembangan masyarakat miskin,
mereka pasti akan sejahtera. Enggak perlu ngurusin agenda rapat, pertemuan, dan
acara-acara kenegaraan yang tidak terlalu penting menurut saya. Toh ada pejabat
kabinet atau menteri yang bisa mewakili presiden.
Presiden itu cukup mengurusi rakyatnya saja yang kelaparan
enggak perlu ngurusin rakyat yang sudah mapan. Tugas pemimpin adalah
mensejahterakan rakyat bukan menghambur-hamburkan uang demi kepentingan-kepentingan
golongan atau kelompok.
Kalau seorang pemimpin sudah bisa bertindak demikian, maka
seluruh masyarakat Indonesia pun akan sejahtera. Siapakah pemimpin yang pantas
untuk Indonesia menurut anda? Barangkali kalau menurut saya, 30 persen-nya pasti
memilih mereka yang bisa memberikan bukti nyata terhadap kita.
20 persen akan memilih menurut kepentingan partainya
masing-masing dan 50 persen akan Golput, tidak memilih siapapun terkecuali
kalau para calon pemimpin tersebut memberikan mereka serangan fajar (Money
Laundring) dengan membagi-bagikan uang kepada mereka yang memilih.
Apakah itu dilarang? Menurut hukum yah itu adalah melanggar
aturan pastinya. Namun, masyarakat awam pada umumnya berfikir logis saja, siapa
yang memberi mereka uang lebih banyak pastilah pemimpin tersebut akan mereka
pilih.
Makanya tidak heran jika para calon pemimpin Indonesia sudah
menumpuk-numpuk uang sebelum kampanye entah dari hasil Korupsi atau dari hasil
lainnya. Elektabilitas seorang pemimpin belum tentu mutlak dimiliki Jokowi
karena masyarakat Indonesia sangat heterogen dan tidak bisa ditebak.
untuk kedepan di butuhkan pemimpi yg kridibel dan bisa membangun stabilitas ekonomimi rakyat berjangka panjang, misalkan sepeti di rezim pa harto repelita dan gbhn ,dibuat sistim yg tidak mengenal rezim
ReplyDeleteJadi bangsa ini arah tujuannya jelas
Karna setelah era pa harto sampe sekarang engga jelas tidak punya
Kompas arah tujuan kemana?
Biasanya pemimpin baru kebijakannya akanlain maka dari itu
Bikinlah sistim jadikan drap jangka panjang 50 thn kedepan jadikan program,legislatip tingal duduk manis hanya pengawasan saja tidak rebutan pepesan kosong
Jadi kesemakmuran ada harapan untuk rakyat kedepan,dengan begitu penggantian pemimpin seterusnya menjalankan sistim yg sudah di terapkan.
Betul kang, saya setuju, setelah era rezim Pak. Harto kompasnya macet.
ReplyDeleteMang ade mukin ingat, waktu pa harto lenser repelita tinggal landas kalo di teruskan programnya ekonomi negara kita bisa bersaing dengan cina, sampe kearah setrategi diwaktu itu dunia mengakui indonesia macan asia sekarang jadi macan ompong,dan negara kita sebagai agraris sudah di bangun oleh pa harto begitu hebat
ReplyDeleteSekarang engga bisa merawat bedungan
Bocor engga bisa nambal,jadi saya salah kan partai arau politisi
Hanya memikirkan jabatan tidak berpikir bangsa ini tidak punya jiwa nosionalis ,rakyat kita masi menungu
Kapan berahir sadiwara ini darang kesemamuran dan merdeka.