Siapa Lawan Pak Jokowi di Pilpres 2019? Menurut saya Prabowo Subianto akan sangat susah melawan Jokowi yang sudah banyak menarik hati rakyat. Kalau Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo? Saya yakin susah juga, apalagi beliau baru digadang-gadang didukung oleh partai kecil. Kalu digabungkan Capres dan Cawapres Prabowo dan Gatot, kemungkinan menang jadi Presiden juga susah dan pasti kalah telak dari Bapak Joko Widodo.
Fenomena perseteruan Eyang Subur dengan Adi Bing Slamet dkk
yang sering diberitakan baru-baru ini di media cetak maupun televise
mendapatkan rating cukup tinggi dalam dunia pergosipan di tanah air.
Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti perkembangan
kasus yang terjadi. Berbagai opini
publik pun bermunculan untuk mendukung masing-masing pihak yang berseteru.
Kasus ini pun sampai ke ranah MUI.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam keterangan pers baru-baru ini di Jakarta, yang diberitakan di salah satu stasiun televise swasta mengatakan “MUI meminta Eyang Subur bertobat karena terbukti menyimpang dari akidah Islam.”
Adi Bing Slamet di vonis salah oleh MUI, karena selama 16
tahun menjadi murid kesayangannya Eyang Subur. Adi bing slamet selama ini buta
mata, buta telinga, buta hati, dan buta segala-galanya (Bind Sight).
Namun,
pada akhirnya Adi Bing Slamet menyadari kalau ajaran Eyang Subur menyimpang
sehingga dia mau bertobat.
Menurut Ketua investigasi MUI, Prof Dr Umar Shihab, “Eyang
Subur terbukti melakukan penyimpangan akidah dan syariah Islam. Adi Bing Slamet
juga telah melakukan kesalahan tetapi ia sudah tobat nasuha, Kalau Adi bing
Slamet sudah tobat, Eyang subur juga harus tobat kepada Allah SWT.”
Kasus seperti ini memang sudah sering terjadi, Kasus Eyang
Subur hanyalah satu dari jutaan kasus yang sering terjadi di masyarakat.
Berawal dari sikap berlebihan kalangan artis yang suka mengunjungi
tempat-tempat perdukunan agar untuk tujuan tertentu.
Diperkuat dengan peran media massa dalam menyebarluaskan
sikap-sikap berlebihan tersebut. Sehinnga terbentuklah suatu opini di
masyarakat awam bahwa perdukunan itu lumrah, artis aja makin kaya pergi ke
dukun, kita bisa ko seperti mereka.
Mencermati kasus diatas, masyarakat Muslim harus lebih
berhati-hati terhadap perdukunan yang berkedok agama. Kasusnya sangat banyak
dan sering menimpa kalangan artis. Untuk itu, masyarakat jangan terpengaruh
kadar keimanannya dengan mempercayai kekuatan spiritual manusia biasa.
Masyarakat jangan mau ikut-ikutan seperti selebritis biar
dianggap gak ketinggalan jaman. Masyarakat jangan mudah tertipu atau
terhipnotis orang yang mau merusak akidah. Belajarlah, galilah agama lebih
dalam baik itu melalui acara-acara di televisi, maupun berguru kepada tokoh
agama yang ada di sekitar kita supaya kita tidak dibodohi oleh berita-berita
yang menyesatkan.
Opini publik terbentuk karena pengaruh media massa. Bangsa
ini mau dibawa kemana itu tergantung dari peran media massa. Kalau opini itu
baik untuk hal-hal yang positif tentu masyarakat pun akan maju. Akan tetapi,
kalau opini itu kurang baik, yang terjadi malah pembodohan masyarakat.
Pola hidup, moralitas, mentalitas masyarakat, dan akhlak
sangat dipertaruhkan dalam mewujudkan masyarakat yang madani. Harus ada hukum
yang tegas dari pemerintah untuk mengawasi perkembangan media saat ini.
Apakah kita mau bangsa Indonesia dijajah ke-2 kalinya oleh
bangsa lain, karena rakyat kita bodoh, lemah dan sering mengeluh? Naudzubillah
Himindzalik… Marilah kita sama-sama perbaiki negeri ini dimulai dengan hal
kecil, hal yang memang sesuai dengan kemampuan kita.
Comments
Post a Comment