Siapa Lawan Pak Jokowi di Pilpres 2019? Menurut saya Prabowo Subianto akan sangat susah melawan Jokowi yang sudah banyak menarik hati rakyat. Kalau Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo? Saya yakin susah juga, apalagi beliau baru digadang-gadang didukung oleh partai kecil. Kalu digabungkan Capres dan Cawapres Prabowo dan Gatot, kemungkinan menang jadi Presiden juga susah dan pasti kalah telak dari Bapak Joko Widodo.
Niat pemerintah untuk mengumumkan kenaikan harga bahan bakar
minyak bersubsidi jatuh pada hari ini. Isu yang terjadi dimasyarakat,
pemerintah akan menerapkan kebijakan dua harga. Harga khusus BBM untuk
pengendara sepeda motor dan angkutan Umum Rp. 4,500,00 (Empat Ribu Lima Ratus Rupiah),
dan harga umum bagi pengendara mobil pribadi Rp. 6,500,00 (Enam Ribu Lima Ratus
Rupiah).
Apakah sudah pasti pemerintah akan menetapkan kebijakan dua
harga tersebut? Wacana masih dalam proses pengambilan keputusan. Menurut
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Pemerintah sudah mendengar
aspirasi masyarakat terhadap opsi penerapan satu harga yang sama untuk BBM
bersubsidi.
![]() |
Kemacetan di Jl. Bojongsoang, kabupaten Bandung |
Dosen Fakultas Ekonomi UNPAD, Arief Anshory Yusuf dalam
tulisan beliau tentang “Siasati Hambatan Politik kurangi Subsidi BBM”
menjabarkan kalau subsidi bukan barang haram dalam kebijakan ekonomi. Yang
salah adalah kalau subsidi itu dinikmati oleh yang tidak berhak, apalagi dalam
jumlah raksasa seperti subsidi BBM. Tahun lalu menurut beliau nilai subsidi BBM
melebihi Rp. 200 triliun, empat kali lipat jumlah anggaran yang digunakan untuk
mengurangi kemiskinan.
Dalam tulisannya, beliau menggaris bawahi, walau subsidi BBM
lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya, hitung-hitungan politik sering
menyandera pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang rasional dan pro rakyat.
Lalu bagaimana seharusnya kita sebagai orang awam atau
masyarakat biasa? Kenaikan BBM harus kita
dukung. Kenaikan harga BBM akan berdampak pada inflasi dan merugikan masyarakat
kecil. Namun, seperti kata Bpk. Arief Anshory, dampaknya hanya terasa dalam
tiga bulan saja.
Terus bagaimana dengan nasib kaum kecil? Kebijakan kenaikan
BBM akan diikuti oleh berbagai kebijakan lain berupa kebijakan kompensasi guna
meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil. Seperti kompensasi bantuan langsung
tunai tahun 2005 yang cukup baik meskipun pada penyalurannya kurang pengawasan
yang aktif dari pemerintah.
Kebijakan kompensasi lain pun bisa diusulkan oleh masyarakat
apalagi sekarang ini bertepatan dengan hari buruh sedunia tanggal 1 mei.
Masyarakat kecil yang sebagian besar adalah buruh, harus lebih pro-aktif dalam menyampaikan
aspirasi-aspirasi yang bisa membuat taraf hidup mereka lebih baik lagi.
Kenaikan BBM memang tidak semudah membalikan telapak tangan,
sosialisasi publik harus dijalankan oleh pemerintah. Mental dan moralitas
pemerintah pun dan juga masyarakat harus dibenahi termasuk saya sendiri.
Merubah system memang sulit, tapi mulailah dari diri pribadi masing-masing
untuk Indonesia lebih baik.
Comments
Post a Comment